Sekilas tentang Tamagotchi

Sejarah Tamagotchi


Pertama di Dunia Virtual Pet adalah Lahir 
Tamagotchi, hewan peliharaan virtual yang asli, dampaknya pertama kali dalam sejarah budaya pop ketika Bandai meluncurkan produk pada tahun 1996, menjual lebih dari 40 juta unit di seluruh dunia dan 12 juta unit di Amerika Serikat dan Kanada. Tamagotchi peluncuran tidak hanya memacu virtual pet fenomena 90-an, tetapi juga menciptakan mainan baru kategori dan diminta virtual pet peniru yang tak terhitung jumlahnya. Pada puncaknya, 15 Tamagotchi unit yang terjual setiap menit di AS dan Kanada.
Tamagotchi pencetus maka tidak lain Bandai karyawan, Aki Maita, yang sedang mencari teman yang sempurna yang sibuk bekerja dengan gaya hidup dan apartemen kecil, dan itu cukup kecil baginya untuk tote-main dengan dia kemanapun dia pergi. Jadi lahir pertama di dunia virtual pet.


The Next Generation dari Tamagotchi - Tamagotchi Connection 
Selama lima tahun, penggemar Tamagotchi telah berteriak-teriak untuk mengembalikan merek ini. Menurut internet baru-baru ini penelitian yang dilakukan oleh Bandai, 100 persen konsumen yang mengetahui Tamagotchi dan 85 persen responden telah bermain dengan Tamagotchi - bahkan tujuh tahun setelah peluncuran aslinya di Jepang. Berdasarkan riset pasar dan permintaan konsumen yang tinggi, Bandai memutuskan untuk meluncurkan lanjutan Tamagotchi Connection menggabungkan unsur-unsur produk asli dengan teknologi baru.
Berbentuk telur mainan mensimulasikan siklus hidup hewan peliharaan, membiarkan anak-anak pengalaman yang menyenangkan dan tanggung jawab memberi makan, mengurus dan merawat hewan peliharaan virtual mereka.Tamagotchi lanjutan Sambungan inframerah fitur baru yang memungkinkan fungsi-fungsi komunikasi virtual pet untuk menjadi berteman dengan Tamagotchi lain, kunjungi teman-temannya untuk memberikan hadiah atau bermain game bersama-sama, dan akhirnya memiliki kemungkinan kedua, ketiga dan keempat generasi virtual pet.





Perkembangan VGA Independen (dengan kartu VGA)



Perkembangan VGA Independen (dengan kartu VGA)

Sejak sistem PC IBM pertama, didalam komputer pasti ada unit kartu grafis, entah itu CGA, EGA, MCGA , VGA, atau yang lain. Dengan menggunakan kartu VGA independen/bukan onboard maka akan didapatkan kinerja yang lebih baik daripada sistem yang menggunakan UMA. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer, perkembangan teknologi di bidang kartu grafik (VGA Card) juga berkembang pesat. Jika dulu sebuah kartu grafis 8 bit dengan memori 512 KB yang dapat menampilkan 256 warna pada resolusi 640 X 480 sudah cukup, maka sekarang tidak lagi. Ukuran untuk Chip Set/prosesor pada kartu grafik bukan hanya 8 atau 16 bit, sekarang sudah mencapai 128 bit. Kemampuan dari kartu grafik pun meningkat jauh. Kebutuhan minimal untuk komputer multimedia adalah kartu grafik 64 bit dengan memori 1 MB.


Kartu VGA menggunakan beberapa macam memori seperti:

·        DRAM (Dynamic RAM)
berkecepatan 80 ns atau 70 ns, ada juga MD-RAM (Multiple Dynamic RAM) yang menggunakan DRAM berlapis. DRAM digunakan pada banyak kartu grafik 8, 16, atau 32 bit. Penggunaan DRAM ditujukan untuk komputer tingkat entry level, yang tidak memerlukan kecepatan tinggi dan warna yang banyak.


            EDO RAM
berkecepatan 60 ns sampai 35 ns, EDO RAM banyak ditemui pada kartu grafik 64 bit. EDO RAM yang umum dipakai mempunyai speed 60 MHz 60/40ns. Contoh kartu VGA yang menggunakan memori EDO adalah WinFast S280/S600 3D, Diamond Stealth 2000 3D, ATi Mach 64, dsb.


·         VRAM (Video RAM)
berkecepatan 20 atau 10 ns, VRAM lebih mahal dibandingkan DRAM karena VRAM lebih cepat dari DRAM. Penggunaan VRAM pada kartu VGA ditujukan untuk komputer kelas atas. VRAM biasa dipasang pada VGA yang dikonsentrasikan untuk desain grafis. Contoh kartu VGA yang menggunakan VRAM adalah Diamond Fire GL, Diamond Stealth 3000 3D, Diamond Stealth 64, dsb.


·         SGRAM (Synchronous Graphic RAM)
berkecepatan kurang dari 10 ns, SGRAM pada kartu VGA juga berdasarkan pada teknologi SDRAM pada memori utama komputer. SGRAM banyak digunakan pada kartu grafik kelas tinggi yang mempunyai kemampuan 3D accelerator. Contoh dari kartu VGA yang menggunakan SGRAM adalah Matrox MGA Millenium, Matrox Mystique 3D, Diamond Stealth II S220, Diamond Viper, ASUS 3D Explorer, ATI Rage II 3D Pro, dsb.


·         RAMBUS
penggunaan RAMBUS pada VGA card komputer masih sedikit (RAMBUS adalah memori yang digunakan pada mesin-mesin game Nintendo, Sega, sejauh ini hanya kartu grafik produksi Creative Labs (MA-302, MA-332 Graphic Blaster 3D dan Graphic Blaster xXtreme) yang menggunakannya.
Chipset/prosesor pada kartu VGA, banyak sekali macamnya karena tiap-tiap pabrik kartu VGA memiliki Chipset andalannya. Ada banyak produsen Chipset kartu VGA seperti NVidia, 3DFX, S3, ATi, Matrox, SiS, Cirrus Logic, Number Nine (#9), Trident, Tseng, 3D Labs, STB, OTi, dan sebagainya.


·         Graphic Accelerator
Chipset-chipset masa kini sudah memasukkan kemampuan akselerasi 3D built in pada kartu VGA. Selain kartu VGA, sekarang ada pheriperal komputer pendukung yang dinamakan 3D accelerator. 3D accelerator berfungsi untuk mengolah/menterjemahkan data/gambar 3D secara lebih sempurna. Akselerator 3D yang keberadaannya tidak memerlukan IRQ lagi mampu melakukan manipulasi-manipulasi grafik 3D yang kompleks. Contohnya pada game-game 3D bisa ditampilkan citra yang jauh lebih realistis. Sebab banyak fungsi pengolahan grafik 3D yang dulunya dilakukan oleh prosesor pada motherboard, kini dikerjakan oleh prosesor grafik 3D pada 3D accelerator tersebut. Dengan pembagian kerja ini maka prosesor dapat lebih banyak melakukan kerja pemrosesan yang lain. Selain itu programmer tidak perlu membuat fungsi grafik 3D, karena fungsi tersebut sudah disediakan oleh akselerator 3D. Chipset 3D pada kartu VGA tidak sebaik jika menggunakan 3D accelerator sebagai pendukungnya (3D accelerator dipasang secara terpisah bersama dengan kartu VGA). Meskipun begitu Chipset 3D pada kartu VGA juga mendukung ‘beberapa’ fasilitas akselerasi 3D pada 3D accelerator.
Sebagai catatan penting bahwa, fungsi 3D accelerator akan optimal jika Software/game yang dijalankan memanfaatkan fungsi-fungsi khusus pada 3D accelerator tersebut. Software/game yang mendukung fasilitas ini mulai berkembang, yang sudah terkenal adalah dukungan terhadap 3D accelerator yang memiliki chipset VooDoo 3D FX, Rendition Verite, dan Permedia 3D Labs.

Followers


Universitas Gunadarma